Laman

Kamis, 07 Mei 2009

METODE QIRAATI


1. Tujuan Metode Qiraati
  • Menjaga dan memelihara kehormatan dan kesucian Al-Quran (dari segi bacaan tartil sesuai dengan kaidah tajwid)
  • Menyebarkan Ilmu Bacaan Al-Quran yang benar dengan cara yang benar
  • Mengingatkan para guru Al-Quran agar berhati-hati dalam mengajarkan Al-Quran
  • Meningkatkan kualitas pendidikan atau pengajaran Al-Quran

2. Target Qiraati

Murid mampu membaca Al-Quran secara tartil sesuai dengan Kaidah Tajwid yang telah dicontohkan dan diajarkan Rasulullah Muhammad Saw. secara mutawatir dengan uraian sebagai berikut:
Dalam waktu -/+ 2 tahun anak-anak sudah mampu khatam 30 juz (binnazhar):
  1. Makhraj sebaik mungkin
  2. Mampu membaca Al-Quran dengan bacaan yang bertajwid
  3. Mengenal bacaan gharib dan musykilat (bacaan-bacaan yang asing)
  4. Hafal (faham) ilmu tajwid praktis
  5. Mengerti shalat, bacaan dan praktisnya
  6. Hafal surat-surat pendek minimal sampai Surah Adh-Dhuha
  7. Hafal doa-doa pendek
  8. Mampu menulis Arab dengan baik dan benar

3. Sistem/Aturan Metode Qiraati
  • Membaca langsung tanpa mengeja
  • Praktek bacaan bertajwid secara mudah dan praktis
  • Susunan materi bertahap dan berkesinambungan
  • Materi disusun dengan “Sistem Modul/Paket”
  • Banyak latihan membaca (drill)
  • Belajar sesuai dengan kesiapan dan kemampuan murid
  • Evaluasi setiap pertemuan
  • Belajar dan mengajar secara “Talaqqi - Musyafahah”
  • Guru Pengajarnya harus ditashih (Ijasah billisani)

4. Prinsip Dasar Metode Qiraati

Prinsip bagi Guru:
  • DAKTUN (Tidak-boleh-Menuntun)
  • TIWASGAS (Teliti-Waspada-Tegas)
Prinsip bagi Murid:
  • CBSA+M (Cara-Belajar-Siswa-Aktif dan Mandiri)
  • LCTB (Lancar : Cepat, Tepat dan Benar)

5. Filosofi Metode Qiraati
  • Sampaikan materi pelajaran secara praktis, simpel dan sederhana (mudah dipahami oleh murid), jangan terlalu rumit dan berbelit-belit (Imam Ghazali)
  • Berikan materi pelajaran secara bertahap, dengan penuh kesabaran (K.H. Arwani Amin, AH.)
  • Jangan mengajarkan yang salah kepada anak-anak, karena mengajarkan yang benar itu mudah (K.H. Dachlan SZ.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar