Written by santri mbeling | |
Tuesday, 20 October 2009 11:27 | |
1. Mbah Nur Ketika masih berusia anak-anak, Kyai Dachlan belajar mengenal huruf hijaiyah dan membaca huruf-huruf al-Quran dengan Beliau (mbah Nur) di langgar/mushalla. Mbah Nur adalah guru pertama Kyai Dachlan. Meskipun seorang tuna netra, beliau adalah seorang hafidz al-Quran. 2. Kyai Asror Guru Kyai Asror adalah Kyai Badawi, sementara guru Kyai Badawi adalah Syeh `Abdullah. Kyai Asror adalah putra dari K.H. Ridwan yang mana Istri Kyai Ridwan merupakan Adik dari Kyai Badawi. Kyai Ridwan adalah sosok yang rajin dan istiqamah membaca al-Quran, meski tidak hafidz al-Quran atau bahkan sudo rungu, beliau dapat menyimak dan mengoreksi seseorang yang ngaji. Kyai Asror berasal dari Pungkuran, Kauman, Kaliwungu. Meninggal pada tahun -/+ 1978 M. di pondok beliaulah Kyai Dachlan nyantri. 3. Kyai Abdullah Umar Kyai Abdullah Umar berasal dari Kauman, Semarang. Beliau seorang hafidz al-Quran. Sanadnya diperoleh dari Kyai Munauwir Krapyak, beliau juga belajar al-Quran dengan baik pada Kyai Arwani, Kudus. Kyai Abdullah Umar tidak memiliki pondok pesantren layaknya para santri-santri lain yang sukses belajar di pondok, namun beliau tetap mengamalkan ilmunya, yakni dengan membuka pengajian di masjid Kauman Semarang. Selain itu beliau juga sempat menulis buku “Qiraatu ar-rasyidah” yang membahas uraian gharib musykilat. Di majlis inilah Kyai Dahlan menimba Ilmu dari Beliau. Dan dari beliau pula Kyai dahlan diperkenalkan dengan Kyai Arwani (Kudus) yang kemudian mentashih Qiraati. 4. Kyai Turmudzi Beliau berasal dari Demak, Jawa Tengah namun setelah menikah beliau tinggal di Kauman. Selain Kyai Arwani dan Kyai Abdullah Umar, beliau juga termasuk yang ikut mentashih Qiraati, bahkan hingga pada pemenuhan bahasa Arabnya. Guru beliau adalah Kyai Muhammad. Lalu siapa Kyai Muhammad tersebut. Ternyata selidik punya selidik, bahwa Kyai Turmudzi adalah keponakan istri dari Kyai Muhammah. Istri Kyai Muhammad bernama Bunyai Fatimah, beliau menghafal al-Quran setelah menikah dengan Kyai Muhammad. |
Sabtu, 28 November 2009
Guru Ngaji Kyai Dachlan Salim Zarkasyi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar